Jumat, 26 November 2010

10 WASIAT "SANG MUROOBI PERUBAHAN"

10 Wasiat "SANG MUROOBI PERUBAHAN"

Sosok yang selalu menjadi fenomenal dalam sejarah islam pasca keruntuhan peradaban Islam di kekhalifan TURKI USTMANI...yitu HASAN AL-BANNA...
HAsan Al-Banna adalah SANG MUROBBI PERUBAHAN mainset rakyat mesir saat itu,,
Sang Murobbi yang memiliki jiwa kepemimpinan dari kecil, memiliki keberanian dan pemikiran yang sangat mendasar untuk mengembalikan KEBANGKITAN ISLAM di muka bumi ini...

Ada banyak sekali yang diberikan SANG MUROBBI tersebut untuk kita semua, diantaranya adalah sebagai berikut:

10 WASIAT HASAN AL-BANNA:

• Bangunlah segera untuk melakukan shalat apabila mendengar Adzan walau bagaimana pun keadaannya
• Baca, telaah, dan dengarkanlah Al-Qur’an atau dzikirlah kepada Allah dan jangan engkau senang menghambur-hamburkan waktumu dalammasalah yang tidak ada manfaatnya.
• Bersungguh-sungguhlah untuk bisa dan berbicara dalam bahasa Arab dengan fasih.
• Jangan memperbanyak perdebatan dalam berbagai bidang pembicaraan sebab hal ini semata-mata tidak akan mendatangkan kebaikan.
• Jangan banyak tertawa sebab hati yang selalu berkomunikasi dengan Allah (dzikir) adalah tenang dan tentram.
• Jangan bergurau, karena ummat yang berjihad tidak berbuat kecuali dengan bersungguh-sungguh terus menerus.
• Jangan mengeraskan suara diatas suara yang diperlukan pendengar, karena hal ini akan mengganggu dan menyakiti.
• Jauhilah dari membicarakan kejelekan orang lain atau melukainyadalam bentuk apapun dan janganlah berbicara kecuali yang baik.
• Berta’aruflah dengan saudaramu yang kalian temui walaupun dia tidak meminta, sebab prinsip dakwah kita adalah cinta dan ta’awun (kerja sama)
• Pekerjaan Rumah kita sebenarnya lebih bertumpuk dari pada waktu yang tersedia, maka tolonglah selainmu untuk memanfaatkan waktunya dan apabila kalian mempunyai sesuatu keperluan maka sederhanakanlah dan percepatlah untuk diselesaikan.

SEMANGAT KAWAN....^_^

Kamis, 18 November 2010

Menjemput Mentari Kemenangan, SEBUAH INDONESIA MADANI

Menjemput Mentari Kemenangan, SEBUAH INDONESIA MADANI

Suasana dan atmosfer lingkungan sekitar akan sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter setiap orang, begitu juga akan membentuk opini masyarakat sekitar yang kemudian mendasari mereka untuk berbuat sesuai apa yang mereka lihat dan pahami terhadap tuntutan lingkungan sektarnya tersebut. Untuk itulah salah satu alasan yang membuat kita untuk senantiasa berbuat sesuatu yang bisa kita namakan DAKWAH atau menyeru seseorang berbuat kebaikan baik untuk untuk diri nya sendiri maupun untuk lingkungan nya sendiri.
Di lingKungan sekitar kita sadar atau tidak, sebenarnya banyak sekali terdapat orang-orang yang meninginkan perbaikan. Katakanlah kita sekarang sedang beraktivitas di lingkungan kampus atau yang lebih kecil lagi adalah kita sedang berada di fakultas terbesar di kampus tercinta kita ini,fakultas teknik. Ataupun dimanapun kita beraktivitas hari ini.
Di lingkungan sekitar kita sebenarnya masih banyak orang yang menginginkan perbaikan dan pembaharuan atmosfer lingkngan disekitarnya, mereka semua tersebar di masing-masing bagian bumi tak terkecuali di lingkunga sekitar kita, mereka semua memiliki latarbelakang yang heterogen dan memiliki adat kebiasaan yang berbeda-beda. Bisa dikatakan di lingkungan sekitar kita sekarang ini banyak orang yang siap menjemput mentari kemenangan. Mentari kemenangan yang menjadi mimpi bersama, namun tercecer dan berserakan entah kemana arah dan tujuannya, sehingga mentari kemenangan itu pun terasa sangat jauh letaknya, terasa tinggi dan mustahil untuk diraih. Padahal sejatinya mentari kemenangan itu begitu terang cahayanya, mentari kemenangan itu begitu luas cahayanya menyapa seluruh orang yang berada disekitarnya ,menerangi banyak orang yang kehilangan arah dan mencari kompas petunjuk hidupnya.
Yang sekarang menjadi pertanyaan besar bagi kita bukanlah ada apa tidaknya mujahid penjemput mentari kemenangan itu, tetapi dimanakah para mujahid-mujahid tersebut???.Mujahid-mujahid itu sebenarnya banyak dan memiliki kekuatan besar untuk segera menjemput mentari kemenangan itu, namun mujahid itu seperti sebatang sapu lidi yang membangun diorama-diorama impian secara sendiri-sendiri. Padahal sejatinya istana impian itu adalah impian bersama setiap mujahid penjemput mentari kemenangan dimanapun ia berada. Sejatinya diorama pada masa modern ini digunakan untuk menggambarkan keadaan sesungguhnya dari landskap impian sejarah masa lalu, kejadian alam, dan keadaan kota impian masa yang akan datang, kota impian yang mentari kemenangan itu begitu hangat cahayanya, terang benderang menyibak tabir kegelapan setiap penghuni kota impian tersebut.
Sudah saat nya serakan sapu lidi itu kita satukan menjadi sapu lidi yang kuat dan dapat membersihkan debu-debu bahkan sampah yang merusak pandangan dan memberi ketidaknyaman penghuni kota impian kita. Untuk itu dibutuhkan sebuah sinergitas gerak menjemput mentari kemenangan itu. Sinergitas membangun istana yang terdiri dari setiap diorama yang sudah terbangun, sinergitas yang memberikan kekuatan menyatukan diorama-diorama impian menjadi sebuah istana peradaban yang menjadi persinggahan ternyaman bagi kita semua yang mengusung panji-panji peradaban itu. Karena kita semua adalah tentara – tentara yang bergerak didasari kepahaman dan semangat robbaniyah yakin bahwa ketika bangunan peradaban itu telah selsai dan berdiri kokoh maka tidak ada manusia satu pun yang dapat meruntuhkannya. Jadi teringat pidato seorang mujahid Indonesia:
"Anak-anakku, Tentara Indonesia, kamu bukanlah serdadu sewaan, tetapi prajurit yang berideologi, yang sanggup berjuang dan menempuh maut untuk keluhuran tanah airmu. Percaya dan yakinlah, bahwa kemerdekaan suatu negara yang didirikan di atas timbunan runtuhan ribuan jiwa harta benda dari rakyat dan bangsanya, tidak akan dapat dilenyapkan oleh manusia, siapapun juga" (Panglima Besar Jenderal Sudirman).
Tulisan diatas adalah sedikit gambaran minatur negeri madani yang saya harapkan, negeri yang dipenuhi pemimpin yang adil dan membawa kesejahteraan pada seluruh rakyatnya. Bangunan negeri impian itu akantercipta manakala setiap komponen mujahid mentari kemenangan itu berbagi peran secara rapi dan terstruktur sehingga setiap area yang harus disentuh itu pun akan mendapat pencerahan dan kehangatan cahaya ILLAHI tersebut.
Sadar atau tidak kita hari ini masih memiliki banyak sekali PR dan tugas yang harus kita lakukan untuk mendapatkan sebuah negeri sekuler tetapi dengan warna sebuah pesantren,diantaranya hari ini kita masih di persulit dengan adanya masalah internal yang sengaja di buat untuk menggerogoti kesatuan ummat islam saat ini. Belum lagi keadaan penerus bangsa yang jauh dari moral dan agama. Banyak sekali tugas yang harus kita selesaikan untuk mendapatkan kampus Indonesia yang madani.
Untuk mendapatkan sebuah cahaya kemenangan di negeri tercinta ini sudah selayaknya kita semua elemen masyarakat yang peduli sebagai punggawa kemenangan ini memiliki sebuah pemikiran yang luas dan tidak hanya terkooptasi sebuah cakupan yang kecil, sudah saat nya kita membuat cahaya ketenangan (read:Islam) ini menyentuh seluruh lapisan masyarakat baik secara regional maupun skala nasional bahkan internasional. Hal ini memang secara kasat mata tidak mungkin kita lakukan ketika melihat kondisi negeri yang masih perlu mendapatkan treatment untuk menyamakan frekuensi dan mimpi negeri impian.
Mimpi besar saya terhadap negeri ini adalah sebuah bangunan peradaban negeri yang diisi oleh orang – orang yang seperti sahabat rasul,ABU BAKAR,UMAR,USTMAN,dan ALI yang memiliki totalitas untuk melakukan perubahan terhadap ummat ini. Tetapi untuk mendapatkan itu semua diperlukan sebuah figur aktivis cahaya kemenangan yang mencerminkan sosok rasulullah, yaitu sosok seorang murobbi idaman, sosok murobbi yang tak kenal lelah dalam mentarbiyah para sahabatnya. Yang saya inginkan dalam negeri tercinta ini adalah setiap waktu tersebar senyum dan salam sehingga negeri ini diwarnai dengan kebiasaan penghuni syurga. Negeri ini dipenuhi dengan pejabat, birokrat dan masyarakat kampus yang sangat dekat dengan syiar seorang muslim. Negeri yang nuansa kehidupannya islami. Ketika waktu adzan tiba maka setiap masjid yang ada di seluruh penjuru penuh sesak dengan masyarakat yang berlomba-lomba mengerjakan solat dan di setiap pojok keramaian terdapat banyak sekali orang2 yang tidak malu-malu lagi melakukan kebaikan,misal di lingkungan kampus negeri ini terdapat pojok tilawah dan syiar kajian. Yang jelas secara singkat saya hanya bisa memberikan saran bahwa untuk membangun INDONESIA yang madani maka kita semua perlu membangun sebuah bangunan kecil peradaban yang kedepannya bersatu dan memiliki frekuensi yang sama menggapai mentari kemenangan itu, mentari negeri madani. INDONESIA MADANI..!!!
AYO KAWAN SEMUA KITA BERSEMANGAT MEMBANGUN PERADABAN SECARA BERSAMA DEMI MENJEMPUT MENTARI KEMENANGAN DAN MENGHILANGKAN EGOISME DAN KEPENTINGAN PRIBADI...HANYA SATU TUJUAN KITA,,,,RIDHO ALLOH SWT,,,, .^_^...


DWI WAHYU PURNOMO
TEKNIK ELEKTRO 2007
KETUA KELUARGA MUSLIM TEKNIK X3 (KMT) FT UGM

Rabu, 17 November 2010

AZZAN ANAK ADAM (1)

Azzam seorang MUSLIM (1)
Ahad 3 oktober adalah hari pertama bagi ku untuk mengimplementasikan azzam yang telah dirancang dua hari yang lalu. Awal bulan adalah waktu yang tepat bagi diri ini untuk memperbaiki peta hidup 3 tahun yang lalu, tepatnya bukan memperbaiki tetapi membuat schedul perencanaan untuk pencapaian mimpi-mimpi besar yang ingin dicapai dua, tiga tahun kedepan.
Pagi yang cerah itu pun ana lalui dengan sebuah iltizam untuk mendapat salah satu dari muwashofat seorang muslim, yaitu QOWIYYUL JISM,,,Rangkaian qowiyyul jism ini ana awali dengan sebuah jogging ma’rifat jogja. Ini dilakukan memang dengan sebuah keinginan yang sudah terpendam lama, keinginan yang dilandasi dari ke-iri-an melihat orang2 yang dulu saat diawal keberadaan ana di jogja. Sedikit flashback tiga tahun yang lalu, dimana setiap akhir pekan sabtu dan ahad yang selalu disibukkan untuk mengikuti dauroh-dauroh dan pelatihan peningkatan kapasitis seorang jundi dari pejabat-pejabat dan pembesar-pembesar dakwah kampus UGM. Dulu iri sekali hati ini ketika melihat banak sekali teman-teman yang ada disekitar saa yang memiliki waktu luang untuk bersendagurau dan menikmati hari-hari, detik demi detik waktunya dengan aktivitas-aktivitas yang menjadi kegemaran dan kesukaan dirinya. Namun meskipun begitu ana sangat bersukur sekali menghabiskan waktu 3 tahun itu dengan agenda-agenda keummatan seperti dulu, hingga hari ini pun ana merindukan suasana-suasana untuk menghadiri dauroh militansi , penugasan dari mas’ul2 kampus ataupun i’lanat yang didalamnya sungguh banyak seklai kisah dan rajuta ukhuwwah yang terbangun disana, sedih dan haru kalau harus mengingat masa-masa perjuangan seorang jundi dahulu.
Eits.....eits....koq malah jadi curhat kayak gini yak,,heheh,,,
Yuk kita lanjutkan,,,(biar gak tegang..^^)
Jogging ma’rifat itu pun di lakukan dengan rute pogung-jembatan teknik monjali-jetis-jembatan sardjito-ugm-teknik-pogung kidul.
Selama perjalanan banyak sekali hikmah dan kesyukuran serta perasaan hati ynag berkecamuk dalam qolbu ini. Diawal perjalanan ana merasakan aura semangat seorang sahabat rasul yang senantiasa perkasa dalam setiap medan jihad, yang selalu membuat hati berdecap kagum ketika membaca siroh sepak terjang para sahabat mengalahkan kaum kafir di masa nya. Bagaimana tidak kagum kalau seorang Ali yang dengan sepak terjangnya dapat membuka pintu kerajaan quraisy di saat salah satu perang bersama rasul kala itu, bagaimana tidak kagum ketika mendengar bahwa para sahabat dengan beraninya mengikuti perang yang perbandingan para sahabat dengan tentara musuh, satu banding lima, kemudian semua itu dilengkapi dengan kekuatan fisik para sahabat yang dalam siroh yang menceritakan dengan satu kibasan pedangnya dapat memutuskan kaki kuda-kuda tentara musuh dan kehebatan para sahabat yang dengan itu kehebatan silvester stallon dalam film EXPENDALS pun kalah jauh kalau dibandingkan.Jogging yang diawali semanagat jihad dan dilengkapi dengan nasyid haroky.
Ada pertanyaan besar dalam pikiran ana selama perjalan dari jembatan teknik monjali menuju jetis, Pertanyaan yang muncul melihat gerombolan anak muda, smp sampe sma dengan style anak PUNK berjalan layak nya konvoi untuk aksi menuju malioboro melewati tugu jogja,,,heheh,,,Dengan sebuah keberanian dalam ketakutan ana pun mencoba menyapa rombongan tersebut dan terjadi sedikit tanya jawab dengan salah satu pemuda rombongan anak punk tersebut.
“dari mana nih mas rombongan???” tanya ku mengawali dialog bersama anak itu, sebut saja amin namanya. Amin pun menjawab “wah mas ini gabungan massa mas”..
“Rombongan dari mana ja min???” tanya ku semakin dalam.
“ini ada yang dari semarang, klaten, surabaya,solo dll mas”..
“wah emang kalian dari mana dan mau kemana ya???”hati yang semakin penasaran pun semakin tak tahan mengeluarkan tanda tanya besar dalam pikiran ku.
“ini mas dari habis nonton konser band”(kayaknya sih band ROCK gitu...coz asing namanya ditelinga ku...)
“oh gitu mas,,,yaudah saya lanjut lagi ya,,,”,,,”ya mas”jawab si amin dengan ekspresi datar...

Setelah melewati rombongan itu hati ku pun terus berkata dan bertambah azzam dalam diri ini untuk membuat sebuah perubahan mendasar dari negeri ini. Bagaimana hancurnya negeri ini kalau setiap generasi muda harapan bangsa nya seperti yang ana lihat tadi pagi, rombongan anak punk yang tidak hanya terdiri dari laki-laki, namun dalam rombongan itu ada bebrapa anak putri yang boleh jadi kalau bangsa ini benar dalam mengelola pemudanya, maka anak putri tersebut bisa saja menjadi ummu salamah yang menjadi seorang istri rasul yang bijak saat memberikan nasehat kepada rasul yang sedang sedikit kesal melihat para sahabat yang tidak mematuhi perintah rasul untuk memotong rambut dan membatalkan umroh sebagai konsekuensi dari perjanjian HUDAIBIYAH .Boleh jadi anak putri terbut menjadi seorang mujahidah pertama palestine yang berani mengorbankan nyawa nya demi izzah dien ini. Ataupun minimal menjadi muslimah yang solikhah dan dapat membangun keluarga peradaban.

Azzam yang semakin membuncah saat melihat kehidupan sepanjang kali code dari pinggir jembatan kuning sardjito, perasaan miris ketika melihat realita kerja rodi masih bergentayangan di depan mata negeri ini yang sudah memasuki zaman milleniumnya. Azzam yang memuncak ketika melihat seorang nenk tua renta yang masih saja mengemis dan meminta-minta sambil menggendong cucunya di perempatan lampu merah MM UGM, atau desir rintihan aor mata ketika melihat orang yang rumahnya dari BANTUL paling selatan membawa sebuah kursi rotan dengan sebuah sepeda ontel berkeliling di daerah pogung untuk mendapatkan rezeki yang halal, namun di saat yang bersamaan banyak seklai pemimpin negeri ini yang sangat enaknya dan dengan teganya memeakan uang rakyat secara tidak halal. Atau semakin miris ketika mendengan kabar bahwa harga pakaian seorang pemimpin negeri ini mencapai milyaran rupiah di tengan rakyatnya yang sedang kelaparan dan kesusahan mencari sepiring nasi. Terkadang hati ini ingin teriak...teriak sekencang-kencangnya menuntut kesejahtraan rakyat negeri ini, menuntut lahirnya pemimpin yang adil dan mengayomi rakyatnya, layaknya kholifah UMAR yang sennatiasa berkeliling setiap malam untuk mengetahui keadaan yang sebebanarnya dari rakyat yang sedang dipimpinnya.

Azzam yang semakin memuncak dalam diri ini untuk menjadi mahasiswa yang mandiri dalm finansialnya, ketika melihat banyak sekali bangunan usaha yang berdiri kokoh di sepanjang jalan monjali sebelah selatan. Azzam yang menjadi dengan diiringi doa dalam hati sanubari untuk dimudahkan rezeki dari Alloh, sehingga aku bisa membuktikan pada dunia bahwa menjadi muslim itu harus bermanfaat bagi lingkungna sekitarnya, boleh jadi ke depan ketika wirausaha ku benar-benar terrealisasi dan mencapai titik sukses aku akan banyak sekali membuka lapangan pekerjaan yang bisa sedikit membantu permasalahan pengangguran pemuda negeri ini. Dan boleh jadi ketika Alloh mengabulkan do’a ku maka ke depan akan bertambah donatur dalam jalan dakwah ini, donatur yang selalu aku cari saat dakwah ini ingin melakukan inovasi-inovasi dalam metode dakwahnya, tetapi kandas karena permasalahan dana.Menjadi Muslim yang bermanfaat bagi orang yang ada disekitarku itulah azzam yang harus aku capai dan raih dua tiga tahun kedepan..

Dari sudut kamar kos pogung kidul, dengan semangat yang menggebu
Yogyakarta, 3 Oktober 2010
Dwi Wahyu Purnomo
Bergerak atau tergantikan!!! Tetap Semangat pantang menyerah, tetap tersenu dan bersiap-siagalah,,,

Senin, 15 November 2010

AZZAN ANAK ADAM (1)

Azzam seorang MUSLIM (1)
Ahad 3 oktober adalah hari pertama bagi ku untuk mengimplementasikan azzam yang telah dirancang dua hari yang lalu. Awal bulan adalah waktu yang tepat bagi diri ini untuk memperbaiki peta hidup 3 tahun yang lalu, tepatnya bukan memperbaiki tetapi membuat schedul perencanaan untuk pencapaian mimpi-mimpi besar yang ingin dicapai dua, tiga tahun kedepan.
Pagi yang cerah itu pun ana lalui dengan sebuah iltizam untuk mendapat salah satu dari muwashofat seorang muslim, yaitu QOWIYYUL JISM,,,Rangkaian qowiyyul jism ini ana awali dengan sebuah jogging ma’rifat jogja. Ini dilakukan memang dengan sebuah keinginan yang sudah terpendam lama, keinginan yang dilandasi dari ke-iri-an melihat orang2 yang dulu saat diawal keberadaan ana di jogja. Sedikit flashback tiga tahun yang lalu, dimana setiap akhir pekan sabtu dan ahad yang selalu disibukkan untuk mengikuti dauroh-dauroh dan pelatihan peningkatan kapasitis seorang jundi dari pejabat-pejabat dan pembesar-pembesar dakwah kampus UGM. Dulu iri sekali hati ini ketika melihat banak sekali teman-teman yang ada disekitar saa yang memiliki waktu luang untuk bersendagurau dan menikmati hari-hari, detik demi detik waktunya dengan aktivitas-aktivitas yang menjadi kegemaran dan kesukaan dirinya. Namun meskipun begitu ana sangat bersukur sekali menghabiskan waktu 3 tahun itu dengan agenda-agenda keummatan seperti dulu, hingga hari ini pun ana merindukan suasana-suasana untuk menghadiri dauroh militansi , penugasan dari mas’ul2 kampus ataupun i’lanat yang didalamnya sungguh banyak seklai kisah dan rajuta ukhuwwah yang terbangun disana, sedih dan haru kalau harus mengingat masa-masa perjuangan seorang jundi dahulu.
Eits.....eits....koq malah jadi curhat kayak gini yak,,heheh,,,
Yuk kita lanjutkan,,,(biar gak tegang..^^)
Jogging ma’rifat itu pun di lakukan dengan rute pogung-jembatan teknik monjali-jetis-jembatan sardjito-ugm-teknik-pogung kidul.
Selama perjalanan banyak sekali hikmah dan kesyukuran serta perasaan hati ynag berkecamuk dalam qolbu ini. Diawal perjalanan ana merasakan aura semangat seorang sahabat rasul yang senantiasa perkasa dalam setiap medan jihad, yang selalu membuat hati berdecap kagum ketika membaca siroh sepak terjang para sahabat mengalahkan kaum kafir di masa nya. Bagaimana tidak kagum kalau seorang Ali yang dengan sepak terjangnya dapat membuka pintu kerajaan quraisy di saat salah satu perang bersama rasul kala itu, bagaimana tidak kagum ketika mendengar bahwa para sahabat dengan beraninya mengikuti perang yang perbandingan para sahabat dengan tentara musuh, satu banding lima, kemudian semua itu dilengkapi dengan kekuatan fisik para sahabat yang dalam siroh yang menceritakan dengan satu kibasan pedangnya dapat memutuskan kaki kuda-kuda tentara musuh dan kehebatan para sahabat yang dengan itu kehebatan silvester stallon dalam film EXPENDALS pun kalah jauh kalau dibandingkan.Jogging yang diawali semanagat jihad dan dilengkapi dengan nasyid haroky.
Ada pertanyaan besar dalam pikiran ana selama perjalan dari jembatan teknik monjali menuju jetis, Pertanyaan yang muncul melihat gerombolan anak muda, smp sampe sma dengan style anak PUNK berjalan layak nya konvoi untuk aksi menuju malioboro melewati tugu jogja,,,heheh,,,Dengan sebuah keberanian dalam ketakutan ana pun mencoba menyapa rombongan tersebut dan terjadi sedikit tanya jawab dengan salah satu pemuda rombongan anak punk tersebut.
“dari mana nih mas rombongan???” tanya ku mengawali dialog bersama anak itu, sebut saja amin namanya. Amin pun menjawab “wah mas ini gabungan massa mas”..
“Rombongan dari mana ja min???” tanya ku semakin dalam.
“ini ada yang dari semarang, klaten, surabaya,solo dll mas”..
“wah emang kalian dari mana dan mau kemana ya???”hati yang semakin penasaran pun semakin tak tahan mengeluarkan tanda tanya besar dalam pikiran ku.
“ini mas dari habis nonton konser band”(kayaknya sih band ROCK gitu...coz asing namanya ditelinga ku...)
“oh gitu mas,,,yaudah saya lanjut lagi ya,,,”,,,”ya mas”jawab si amin dengan ekspresi datar...

Setelah melewati rombongan itu hati ku pun terus berkata dan bertambah azzam dalam diri ini untuk membuat sebuah perubahan mendasar dari negeri ini. Bagaimana hancurnya negeri ini kalau setiap generasi muda harapan bangsa nya seperti yang ana lihat tadi pagi, rombongan anak punk yang tidak hanya terdiri dari laki-laki, namun dalam rombongan itu ada bebrapa anak putri yang boleh jadi kalau bangsa ini benar dalam mengelola pemudanya, maka anak putri tersebut bisa saja menjadi ummu salamah yang menjadi seorang istri rasul yang bijak saat memberikan nasehat kepada rasul yang sedang sedikit kesal melihat para sahabat yang tidak mematuhi perintah rasul untuk memotong rambut dan membatalkan umroh sebagai konsekuensi dari perjanjian HUDAIBIYAH .Boleh jadi anak putri terbut menjadi seorang mujahidah pertama palestine yang berani mengorbankan nyawa nya demi izzah dien ini. Ataupun minimal menjadi muslimah yang solikhah dan dapat membangun keluarga peradaban.

Azzam yang semakin membuncah saat melihat kehidupan sepanjang kali code dari pinggir jembatan kuning sardjito, perasaan miris ketika melihat realita kerja rodi masih bergentayangan di depan mata negeri ini yang sudah memasuki zaman milleniumnya. Azzam yang memuncak ketika melihat seorang nenk tua renta yang masih saja mengemis dan meminta-minta sambil menggendong cucunya di perempatan lampu merah MM UGM, atau desir rintihan aor mata ketika melihat orang yang rumahnya dari BANTUL paling selatan membawa sebuah kursi rotan dengan sebuah sepeda ontel berkeliling di daerah pogung untuk mendapatkan rezeki yang halal, namun di saat yang bersamaan banyak seklai pemimpin negeri ini yang sangat enaknya dan dengan teganya memeakan uang rakyat secara tidak halal. Atau semakin miris ketika mendengan kabar bahwa harga pakaian seorang pemimpin negeri ini mencapai milyaran rupiah di tengan rakyatnya yang sedang kelaparan dan kesusahan mencari sepiring nasi. Terkadang hati ini ingin teriak...teriak sekencang-kencangnya menuntut kesejahtraan rakyat negeri ini, menuntut lahirnya pemimpin yang adil dan mengayomi rakyatnya, layaknya kholifah UMAR yang sennatiasa berkeliling setiap malam untuk mengetahui keadaan yang sebebanarnya dari rakyat yang sedang dipimpinnya.

Azzam yang semakin memuncak dalam diri ini untuk menjadi mahasiswa yang mandiri dalm finansialnya, ketika melihat banyak sekali bangunan usaha yang berdiri kokoh di sepanjang jalan monjali sebelah selatan. Azzam yang menjadi dengan diiringi doa dalam hati sanubari untuk dimudahkan rezeki dari Alloh, sehingga aku bisa membuktikan pada dunia bahwa menjadi muslim itu harus bermanfaat bagi lingkungna sekitarnya, boleh jadi ke depan ketika wirausaha ku benar-benar terrealisasi dan mencapai titik sukses aku akan banyak sekali membuka lapangan pekerjaan yang bisa sedikit membantu permasalahan pengangguran pemuda negeri ini. Dan boleh jadi ketika Alloh mengabulkan do’a ku maka ke depan akan bertambah donatur dalam jalan dakwah ini, donatur yang selalu aku cari saat dakwah ini ingin melakukan inovasi-inovasi dalam metode dakwahnya, tetapi kandas karena permasalahan dana.Menjadi Muslim yang bermanfaat bagi orang yang ada disekitarku itulah azzam yang harus aku capai dan raih dua tiga tahun kedepan..

Dari sudut kamar kos pogung kidul, dengan semangat yang menggebu
Yogyakarta, 3 Oktober 2010
Dwi Wahyu Purnomo
Bergerak atau tergantikan!!! Tetap Semangat pantang menyerah, tetap tersenu dan bersiap-siagalah,,,