Rabu, 09 Maret 2011

AMANAH #1 “pantas kagak gue teng meriki??”*

AMANAH #1

“pantas kagak gue teng meriki??”*

Setiap orang dalam hidup ini pasti memiliki amanah yang harus dikerjakan dan ditunaikan demi kemaslahatan dirinya atau orang yang ada disekitarnya, karena setiap kita adalah pemimpin sehingga minimal lingkup kepemimpinan terkecil kita tersebut yang menjadi amanah bagi diri kita masing-masing. Seperti yang kita ketahui tidak ada semua makhluk pun yang sanggup mengampu amanah yang diberikan Alloh, kecuali manusia. GUnung yang kokoh, sungai yang panjang, danau yang mempesona seakan tak sanggup untuk mengampu beban amanah ini, amanah perubahan dan perbaikan untuk ummat ini. Tetapi kita sebagai manusia yang hina dan ringkih ini seakan dengan PeDe nya menerima amanah ini. Untuk itu semua timbul dalam hati sanubari ini “pantas kagak gue teng meriki??”.

[“Pantas kagak gue teng meriki??”, sebuah judul cenat cenut yang di ambil dari kombinasi lingkungan yang mempengaruhi penulis akhir2 ini,,,heheh….yo seng ra ngerti dianggep ngerti wae…,,ntar juga tersirat di dalam curcol dibawah ini =) ]

Pantas atau tidak diri kita mengemban amanah ini seharusnya bukan menjadi perhatian dan pemikiran panjang kita saat mengemban amanah karunia Alloh ini. Yang menjadi pemikiran kita itu seharusnya adalah kontribusi macam apa yang akan kita berikan untuk ummat ini???, sebesar apa kontribusi yang bias kita berikan untuk perbaikan ummat saat ini???, dan pemikiran yang laen terkait keberlangsungan perjalanan amanah kepengurusan kita kedepan…!!!

Seharusnya kita belajar pada Khalid bin walid yang notabenanya sangat tidak pantas menerima amanah sebagai panglima perang dari Rasulullah SAW. Hal ini dikarenakan REasul pernah sampai mengingkari perbuatan yang dilakukan oleh Khalid bin walid saat itu, sampai-sampai rasul berdoa dan mengangkat kedua tangan ke langit sambil berdo’a : “YA Alloh, aku berlepas diri dari apa yang telah dilakukan Khalid.” Yaitu tatkala Rasulullah SAW mengutus Khalid ke sulu Judzaimah lalu Khalid membunuh mereka dan mengambil harta mereka dengan alas an yang mengandung syubhat, padahal itu tidak diperbolehkan. Begitu pula para sahabat yang bersama Khalid telah mngingkarinya..Pertanyaannya apakah kita pernah melakukan hal yang serupa sehingga membuat hati ini kecil dan mengurangi kontrinusi kita kedepan??

Lanjutan dari ini semua terkadang muncul bisikan syetan “kan masih ada yang lebih pantas???.”

Bisikan yang kedua ini tekadang sangat menghambat ditengah perjalanan amanah ini, disibukkan membanding-bandingkan hasil perjuangan kita dengan sosok kader sempurna yang ada dalam jamaah ini, terkadang perasaan merasa kecil ketika melihat saudara-saudara perjuangan bebruat optimal terhadap amanahnya. Sedangkan capaian dakwah atau amanah yang menjadi ladang garapannya belum tercapai. Seharusnya bukan hal seperti itu yang dibangun dalam pikiran kita. Yang seharusnya dibangun adalah aspek optimis dan berfastabiqul khoirot dalam menggarap ladang dakwah yang diamanahi oleh Alloh kepada kita., BUkankah Abu dzar Al-Ghifari merupakan sosok sahabat yang lebih baik dibanding Khalid bin Walid?Hal ini sesuai perkataan Rasulullah dalam siroh sahabat “Tidak ada di dunia ini yang lebih jujur ungkapannya selain Abu Dzar”? Tetapi rasul tidak memberikan amanah kepada Abu Dzar untuk memimpin dan memegang jabatan apapun, sampai-sampai Rasul pu pernah berkata dengan lantang kepada Abu Dzar; “Wahai Abu Dzar, aku melihatmu sebagai orang yang lemah, aku menginginkan untukmu apa yang kuinginkan untuk diriku. Jangan Engkau memimpin dua orang dan jangan mengurusi harta anak yatim.” (HR.Muslim). Sebaik apapun saudara kita diluar sana yang menurut kita pantas mengemban amanah ini dibanding kita, maka tetap saja kita lah orang yang terpilih oleh Alloh untuk mengemban dan menunaikan amanah ini. Bukanakah Alloh telah menyampaiakan bahwa Dia tidak akan memberikan cobaan diluar kemampuan hambaNYA??.

OLEH karena ituu mari kita optimalkan amanah yang telah Alloh titipkan kepada kita semua, lakukanlah hingga tubuh ini merasakan kenikmatan kelelahan dalam beramanah ini, janganlah menjadi orang yang kerdil dan menunaikan amanah ini seenaknya dan hanya sekedar gugur kewajiban, niatkan semuany hanya karena Alloh dan hanya mengaharap RIDHO ALLOH SWT. Menyesallah di awal amanah kita, ketika amanah ini tidak sesuai dengan targetan dan hasil yang telah direncanakan di awal amanah ini. KArena notabenanya HASIL ITU MERUPAKAN FUNGSI USAHA!!!. Artinya ketika dakwah ataupun amanah ini yang telah diberikan kepada kita tidak tercapai maka koreksilah usaha yang telah kita lakukan untuk mencapai tujuan itu, sudahkah OPTIMAL usaha yang kita lakukan???

Beramalah kamu maka Alloh, Rasul dan orang-orang yang beriman yang akan menjadi saksi,,,,^_^

Walahu ‘alam bis showab



*pagi hari yang cerah menikmati romantisme udara kesejukkan dan kekeluargaan di desa kedua dalam hidup ini,,,,TGM ,,,CERIA,,,^^



DWI WAHYU PURNOMO

DA’I yang nyambi at electrical engineering GMU 2007

BERGERAK ATAU TERGANTIKAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar